Siapa yang tak ingin menjalani hidup yang sehat? Bahkan, hidup sehat menjadi dambaan setiap orang. Tapi di zaman modern yang serba cepat dan praktis ini, banyak orang yang sering berpikir simpel dan relatif tidak peduli dengan pola makan sehat. Kebiasaan menunda makan dengan alasan sibuk ataupun pilihan menu yang sembarang, perlahan tapi pasti bisa memicu beragam gangguan kesehatan.
Pola makan tidak sehat meliputi makan makanan tinggi lemak dan karbohidrat, makanan dengan kandungan sodium atau garam tinggi, rendahnya konsumsi makanan berserat, serta kebiasaan merokok dan konsumsi makanan beralkohol.
Sesungguhnya hidup sehat bisa dicapai melalui gizi seimbang dari makanan-makanan yang kita konsumsi. Lalu bagaimana kita menerapkan gizi seimbang ini? Kita bisa menggunakan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) yang dikeluarkan Direktorat Gizi Depkes. PGUS ini merupakan susunan makanan yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tidak ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat. Oleh karena itu, setiap orang harus mengonsumsi aneka ragam makanan.
Pengelompokan bahan makanan disederhanakan dengan mengacu pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai sumber energi/tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur. Sumber energi diperlukan tubuh dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur. Sedangkan, kebutuhan zat pengatur diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari kebutuhan zat pembangun.
Makanan sumber energi antara lain beras, jagung, sereal/gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, dan roti. Makanan sumber zat tenaga ini menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sementara yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahannya, seperti keju. Zat pembangun berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi, minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan sumber zat pembangun, dan satu jenis makanan sumber zat pengatur. Ini adalah penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Yang ideal adalah jika setiap kali makan siang dan makan malam, hidangan tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah). Dengan makanan yang seimbang dan serat yang cukup (25–35 gram/hari) dapat mencegah atau memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner, darah tinggi, diabetes melitus, dan sebagainya.
Sebagai kesimpulan, untuk mencapai masukan gizi yang lengkap dan seimbang, kita perlu mengonsumsi aneka ragam jenis bahan makanan. Karena mengonsumsi hanya satu jenis makanan dalam jangka waktu relatif lama, dapat menyebabkan berbagai penyakit kekurangan zat gizi atau gangguan kesehatan.
PUGS yang dikeluarkan Depkes memuat 13 pesan dasar yang diharapkan dapat digunakan masyarakat sebagai pedoman untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal. Ketiga belas pesan dasar itu:
1) Memakan aneka ragam makanan.
2) Memakan makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3) Memakan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Konsumsi dibatasi hingga 50–60%, dengan komposisi makanan dari padi-padian 50%, umbi-umbian 6%, dan gula 5% (3–4 sdm [sendok makan] per hari).
4) Membatasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi. Kisarannya 10–25% atau 3–4 sdm per hari.
5) Menggunakan garam beryodium (6 gr atau 1 sdm per hari).
6) Memakan makanan sumber zat besi. Contoh: makanan hewani (daging ayam, telur, hati), kacang-kacangan, sayur hijau tua, protein, vit. A, vit. C.
7) Memberikan ASI saja pada bayi sampai usia empat bulan.
8) Membiasakan sarapan.
9) Meminum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya. Sebanyak 2 liter atau 8 gelas air putih setiap hari.
10) Melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
11) Menghindari minum-minuman beralkohol.
12) Memakan makanan yang aman bagi kesehatan.
13) Membaca label makanan yang dikemas.
Dengan memenuhi ke-13 poin Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) itu kebutuhan gizi optimal sudah bisa dipenuhi.
sumber : andriewongso.com