Alkisah di lereng barat sebuah pegunungan, tumbuh sebatang pohon Sequoia yang sangat tinggi dan besar. Tingginya yang menjulang ke langit, membuat Sequoia termasuk pohon terbesar dan tertinggi di dunia. Umurnya pun tergolong sangat panjang. Meski menghadapi berbagai amukan ganas alam semesta—banjir, badai dan kekeringan—tapi pohon itu masih tetap tegak dan kokoh berdiri.
Namun beberapa tahun yang lalu, seekor kumbang kecil mulai membenamkan diri ke dalam kulit pohon Sequoia untuk bertelur. Mula-mula peristiwa ini tampak sangat kecil dan tak berarti, namun dengan segera, jumlah kumbang tersebut menjadi berlipat ganda. Mula-mula beratus-ratus, kemudian beribu-ribu, dan akhirnya berjuta-juta. Semula mereka hanya menggerogoti kulit kayu, tapi kemudian makin dalam dan semakin dalam lagi sehingga berhasil menembus batangnya, bahkan akhirnya kumbang-kumbang itu berhasil memakan inti batang pohon raksasa tersebut.
Pada suatu hari, hujan turun dengan sangat deras disertai angin kencang. Dan ketika halilintar menyambarnya, pohon Sequoia raksasa yang hebat itu pun roboh. Ia tumbang lebih karena pengaruh yang melemahkan dirinya, yakni dari kumbang-kumbang kecil yang begitu banyak jumlahnya, yang telah menggerogotinya secara perlahan-lahan.
Sahabat luar biasa,
Kisah di atas persis sama dengan pengaruh kebiasaan buruk terhadap manusia. Secara perlahan tapi pasti, suatu kebiasaan buruk akan menggerogoti manusia, sampai pada suatu saat—sebagaimana Sequoia—ia pun pasti roboh.
Mari, tetap konsisten berpikir dan bertindak positif (optimis, rajin, disiplin, jujur, dll). Jika muncul sedikit saja sikap negatif, segera basmi!
Semoga bisa membuat kualitas hidup kita semakin baik pula.
sumber : andriewongso.com